Bea Materai Rp 10.000 Bikin Trading Saham Tambah Mahal?
Ketetapan pemerintah yang menetapkan peningkatan bea materai di tahun 2021 "menyulut" percakapan yang panjang dalam suatu komunitas investor saham. Maklum, peningkatan itu akan berefek pada transaksi saham yang dilaksanakan oleh investor.
Karena, investor, khususnya yang "hoby" lakukan trading saham, perlu mempersiapkan "uang tambahan" untuk bayar biaya bea materai minimum 10 ribu rupiah untuk tiap transaksi saham yang berharga di atas lima juta rupiah.
Bea materai itu kemungkinan nampak "kecil" buat investor yang memiliki modal besar. Tetapi, buat investor ritel, terutamanya yang setiap hari demikian aktif memperjualbelikan saham, ongkos itu dapat berasa cukup "memberatkan".
Ini lumrah berlangsung mengingat dalam satu hari, beberapa investor yang menyukai trading saham dengan cara "tiktok"-an dapat lakukan transaksi seringkali pada beberapa saham sekaligus juga. Dengan begitu, tinggal dihitung saja, berapa banyak ongkos materai yang perlu dikeluarkan atas transaksi itu.
Tentunya bea materai ini akan meningkatkan beban ongkos, yang perlu dijamin investor dalam berinvestasi saham. Masalahnya di luar ongkos materai barusan, masih ada lima ongkos yang lain dikenai, yaitu seperti berikut.
1. Transaksi Saham
Ongkos pembelian atau pemasaran satu saham sesuai pada harga yang tertera di saat investor lakukan transaksi. Contohnya, dalam satu session perdagangan, saham ABCD ditransaksikan dalam kisaran harga 900 s.d. 1100 rupiah per lembar.
Kisaran harga ini lumrah berlangsung, mengingat penawaran serta pemintaan atas satu saham condong bertukar dengan demikian cepat. Karena itu, jangan bingung, dalam satu hari, harga saham dapat turun-naik dengan benar-benar dinamis.
Nah, sebutkanlah pada saat itu, kita ingin beli saham itu sekitar 100 lot (10.000 lembar saham). Sesudah memperhatikan gerakan harga, kita setuju untuk menempatkan harga pembelian di angka 1000 rupiah.
Pada harga itu, saham yang ingin dibeli belum pasti langsung didapat, semasa belumlah ada investor yang lain ingin jual sahamnya pada harga itu. Supaya bisa memperoleh saham ABCD pada harga yang diharapkan, kita dapat pilih apa terus menanti dengan sabar sampai ada investor yang setuju pada harga yang kita patok atau mengubah harga membeli, sesuai harga jual yang diharapkan oleh investor lain.